nyimawar.blogspot.com - DI INDONESIA harga smartphone Apple iPhone memang menggiurkan sobat.
Dari browsing di Google harganya cukup fantastis, seperti seri 7 Plus 256GB harganya mencapai Rp 18.999.999.
Seri di bawahnya 6 Plus 64 GB Rp 10.400.000.
Termasuk tinggi bukan?
Untuk membelinya kita tentu harus mengeluarkan uang merah Rp 100.000, lebih dari 100 sampai 180 lembar.
Lalu berapakah gaji para pekerjanya, besar atau kecil?
 |
| Ilustrasi |
Bekerja sehari 12 jam, dalam sebulan digaji US$ 450 atau setara dengan Rp 6 juta.
Angka itu tentunya tak cukup untuk membeli iPhone seri di atas.
Pekerjanya pun juga terkekang, tak ada kesempatan untuk dipromosikan ke jabatan lebih tinggi.
Sobat.....
Mereka juga sering lembur.
Saat bekerja juga tak boleh mendengarkan musik.
Sebagian pekerjanya pun hanya bertahan lebih 2 minggu.
Soal besaran gaji dan suasana kerja itu terungkap dari seorang mahasiswa New York University.
Dia bernama Bejian Zeng.
Dia menghabiskan masa liburnya untuk menyamar menjadi buruh pabrik perakitan iPhone milik Pegatron di Tiongkok.
Itu seperti yang dilansir Phone Arena belakangan ini.
Penyamaran dilakukan untuk sebuah tugas dari kampusnya.
Hari pertama kerja, ia bertugas membubuhkan striker dan memasang sekrup untuk iPhone 6s.
"Pertama ditugaskan ke depertemen perakitan dan mengemas iPhone," kata Zeng.
Di pabrik iPhone, keamanan diterapkan ketat.
Begitu masuk kerja, buruh dipaksa melewati dua pos pemeriksaan keamanan dengan deterksi logam.
Ketat sekali ya sobat...
Ketika di dalam pabrik dilarang membawa ponsel dan alat elektronik lainnya.
"Setelah Agustus 2016, kami lalu mulai perakitan iPhone 7. Bahkan bekerja di dua pos, yakni iPhone 6s dan iPhone 7," tambahnya. (nyimawar)
