njogosehat.blogspot.com - MUNGKIN sobat semua punya keponakan yang masih bayi, atau sobat sendiri punya momongan bayi?
Bila iya, pastinya ingin si bayi tumbuh lebih sehat,
lebih bahagia,
minim risiko depresi,
memiliki hati yang baik,
berempati tinggi, dan produktif?
Pastinya mau kan?
Kok banyak tanda tanya sih...
Hehe...
Kalau yang ingin tahu jawabannya, bisa disimak dari penjelasan para akademisi di bawah ini.
Cap cus.....
Sobat...
Dari sebuah penelitian yang dilakukkan oleh Profesor Darcia Narvaez, membiarkan bayi terus menangis bisa mengganggu proses pertumbuhan si bayi.
Daripada membiarkan, sebaiknya bayi dimanjakan dengan pelukan.
Dikatakan peneliti dari University of Notre Dame's Departement of Psychology ini, orang tua memeluk bayi pada bulan dan tahun pertama akan mempengaruhi perkembangan otak.
"Jadi perbanyaklah menyentuh, menggendong, dan memeluk bayi agar tumbuh menjadi manusia yang baik," katanya seperti yang dilansir dalam news.com.au.
Dijelaskan, bayi akan berkembang lebih baik dengan cara seperti itu.
Hal ini juga akan membuat si bayi lebih tenang.
Itu karena setiap sistem dalam tubuh mempengaruhi perkembangan masa depan.
Bayi yang mudah dan sering menangis memiliki sistem perkembangan tubuh yang mudah stres.
Jadi jangan sampai si mungil bayi dibiarkan terus menangis ya sobat.
Dia menjelaskan lagi.
Bahwa orang yang lebih stres, cenderung tidak peduli lingkungan sekitar.
Hal yang sama juga berlaku pada orang-orang yang sulit menenangkan diri ketika mengalami atau menghadapi suatu hal yang memicu amarah.
Wah stressssss.....
Sobat ini ada penjelasan dari akademisi lainnya.
Peneliti senior dr Catherine Birken dari Hospital for Sick Children menyatakan yang perlu diperhatikan juga, adalah keberadaan peralatan elektronik sebagai hiburan bayi.
Seperti ipad, gadget, smartphone, televisi dan lainnya.
Jika itu selalu dihadapkan ke bayi akan berdampak buruk.
Dampaknya perhatian bayi lebih mengarah ke teknologi canggih itu.
Sehingga dimungkinkan besar akan membuat bayi telat bicara.
Sampai segitu ya sobat dampaknya....
dr Catherine Birken bersama timnya telah memeriksa 900 bayi.
Setiap 30 menit pemakaian gawai atau gatget, makan risiko terjadinya hambatan bahasa akan bertambah 49 persen.
"Ini adalah pertama kalinya kami bisa mengungkapkan titik terang pada masalah ini. Tapi saya pikir hasilnya perlu diolah lagi, karena studi masih tahap awal," katanya seperti dikutip dari CNN.
Lanjut ya sobat semua...
Dikatakan, studi akan dilakukan lebih jauh. Karena data saat ini, hanya menyediakan seberapa lama bayi bersentuhan dengan gadget.
"Kami butuh studi yang lebih definitif," tandasnya.
Demikian ya sobat...
Semoga bermanfaat. (ns)
Bila iya, pastinya ingin si bayi tumbuh lebih sehat,
lebih bahagia,
minim risiko depresi,
memiliki hati yang baik,
berempati tinggi, dan produktif?
Pastinya mau kan?
Kok banyak tanda tanya sih...
Hehe...
Kalau yang ingin tahu jawabannya, bisa disimak dari penjelasan para akademisi di bawah ini.
Cap cus.....
Sobat...
Dari sebuah penelitian yang dilakukkan oleh Profesor Darcia Narvaez, membiarkan bayi terus menangis bisa mengganggu proses pertumbuhan si bayi.
Daripada membiarkan, sebaiknya bayi dimanjakan dengan pelukan.
![]() |
Peluk bayi. (foto: internationalgeografic) |
"Jadi perbanyaklah menyentuh, menggendong, dan memeluk bayi agar tumbuh menjadi manusia yang baik," katanya seperti yang dilansir dalam news.com.au.
Dijelaskan, bayi akan berkembang lebih baik dengan cara seperti itu.
Hal ini juga akan membuat si bayi lebih tenang.
Itu karena setiap sistem dalam tubuh mempengaruhi perkembangan masa depan.
Bayi yang mudah dan sering menangis memiliki sistem perkembangan tubuh yang mudah stres.
Jadi jangan sampai si mungil bayi dibiarkan terus menangis ya sobat.
Dia menjelaskan lagi.
Bahwa orang yang lebih stres, cenderung tidak peduli lingkungan sekitar.
Hal yang sama juga berlaku pada orang-orang yang sulit menenangkan diri ketika mengalami atau menghadapi suatu hal yang memicu amarah.
Wah stressssss.....
Sobat ini ada penjelasan dari akademisi lainnya.
Peneliti senior dr Catherine Birken dari Hospital for Sick Children menyatakan yang perlu diperhatikan juga, adalah keberadaan peralatan elektronik sebagai hiburan bayi.
Seperti ipad, gadget, smartphone, televisi dan lainnya.
Jika itu selalu dihadapkan ke bayi akan berdampak buruk.
Dampaknya perhatian bayi lebih mengarah ke teknologi canggih itu.
Sehingga dimungkinkan besar akan membuat bayi telat bicara.
Sampai segitu ya sobat dampaknya....
dr Catherine Birken bersama timnya telah memeriksa 900 bayi.
Setiap 30 menit pemakaian gawai atau gatget, makan risiko terjadinya hambatan bahasa akan bertambah 49 persen.
"Ini adalah pertama kalinya kami bisa mengungkapkan titik terang pada masalah ini. Tapi saya pikir hasilnya perlu diolah lagi, karena studi masih tahap awal," katanya seperti dikutip dari CNN.
Lanjut ya sobat semua...
Dikatakan, studi akan dilakukan lebih jauh. Karena data saat ini, hanya menyediakan seberapa lama bayi bersentuhan dengan gadget.
"Kami butuh studi yang lebih definitif," tandasnya.
Demikian ya sobat...
Semoga bermanfaat. (ns)