Selasa, 25 Juli 2017

Karena Hal Sepele, Pemandu Lagu Karaoke Tewas di Tangan Satpam, Mobil Dirampas

Karena Hal Sepele, Pemandu Lagu Karaoke Tewas di Tangan Satpam, Mobil Dirampas

nyimawar.blogspot.com - CINDY masih berbalut sehelai handuk.

Perempuan berparas cantik itu merupakan pemandu lagu karaoke.
Ilustrasi
Ia menempati di perumahan mewah kelas mahal.

Di Perumahan Meadow, Green, Jalan Bougenville Permai V11, Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Ia kaya, belum juga menikah.

Usianya 23 tahun.

Tiba-tiba datang seorang laki-laki di rumah yang ditempatinya.

Dia bergegas mendorong tubuh Cindy ke sofa "empuk".

Laki-laki itu mencekik leher korban lengkap dengan kedua tangannya.

Lamanya sekitar 10 menit.

"Tolong Pak, Tolong Pak," pinta Cindy sambil berusaha melepaskan tangan laki-laki itu.

Mulut Cindy ditutup.

Dibekap pakai bantal di sofa.

Cindy kehilangan nafas.

Ia meninggal dunia.

Laki-laki itu lalu masuk ke dalam kamar.

Harta benda Cindy digeladah.

Termasuk membawa kabur mobil Honda.

Merknya CRV berwarna putih, bernopol B 2303 AYA.

Surat, dompet serta HP milik Cindy dirampas.

Semua dibawa kabur.

"Pelaku langsung kabur membawa Honda CRV putih milik korban," kata Kapolres Kabupaten Bekasi, Kombespol Asep Adi Saputra, Senin 24 Juli 2017, sebagaimana dilansir dari liputan6.com.

Tersangka pembunuhnya tidak lain adalah laki-laki berinisial DP, seorang Komandan Regu Satuan Pengamanan di perumahan itu.

Apa sebabnya?

Ia nekat menghabisi nyawa Cindy karena merasa tidak diperlakukan dengan sopan dan dicaci maki.

DP bersama rekan kerjanya dikatakan sombong oleh Cindy.

"Baru jadi security aja sudah sombong," 

Dari pengakuan DP, wanita asal Indramayu tersebut melontarkan kata-kata itu, sebab Barrier Gate atau palang parkir otomatis di pos satpam diketahui sering rusak.

Merasa tak terima, DP mencari tempat tinggal Cindy.

Tujuannya untuk mengingatkan agar Cindy berlaku sopan.

Tapi apa yang terjadi, nyawa melayang.

Cindy diketahui sudah meninggal oleh kekasihnya saat ke rumahnya, Jumat, 21 Juli 2017 sore.

Kekasihnya warga kebangsaan Jepang, Negeri Matahari.

Namanya Daichi.

Atas adanya laporan pembunuhan, polisi melakukan penyelidikan.

DP berhasil ditemukan di rumahnya, selang dua hari setelah kejadian.

DP melawan, DP dilumpuhkan.

Atas perbuatannya, DP dikenakan pasal 365 ayat 3 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara. (nyimawar)
Menyedihkan, Istri Hamil Tua, Suami Meninggal Tertusuk hingga Tubuh Depan

Menyedihkan, Istri Hamil Tua, Suami Meninggal Tertusuk hingga Tubuh Depan

nyimawar.blogspot.com
ARIFIN, 51 tahun, seakan tak percaya kalau keponakannya, Nur Ananda, 21 tahun, meninggal dunia dengan cara tragis tertusuk oknum suporter bola.

Ia tak kuasa menahan kepedihan hati.

Apalagi, Ananda punya istri yang hamil sudah tujuh bulan.
Ilustrasi
Istrinya bernama Lasmini, 20 tahun.

Saat tertusuk, Ananda yang merupakan warga Dusun Harjosari, Desa Madyocondro, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah saat proses mencari nafkah buat keluarganya.

Sudah Takdir Tuhan...

Saat melawati jalan Temanggung-Magelang, Jawa Tengah, tepatnya di Bengkal, Kranggan, Temanggung ia bertemu dengan sekelompok suporter bola pada Minggu, 23 Juli 2017, dini hari sekitar pukul 02.45 WIB.

Ia tiba-tiba ditusuk dengan senjata tajam dari arah belakang.

Ia terkena tusukan di tulang rusuk sebelah kiri.

Ngerinya tusukan itu sampai tembus sampai depan.

Kejam sekali ya sobat...

Dari pengakuan Arifin, Ananda sama sekali bukan menjadi penggemar klub sepak bola mana pun, di Magelang pun tidak.

"Atribut klub sepakbola pun dia tidak punya. Ananda bukan anggota suporter klub sepakbola manapun," tegasnya mengutip dari tribunnews.com.

Ananda Bekerja Mengepak Sayuran

Sobat, pekerjaan Ananda tak neko-neko.

Ia bekerja di sebuah perusahaan distributor cabai dan sayuran di Temanggung.

Ia bertugas mengepak.

Sekaligus mengirim ke beberapa daerah di wilayah Jawa Tengan dan Jogjakarta.

Ananda memang pekerja malam.

Tiap harinya ia berangkat habis waktu Isyak.

Suporter Pulang dari Banyumas

Suporter tersebut baru saja pulang dari Banyumas mendukung tim kesayangannya.

Tiba-tiba saat melawati daerah Kranggan tersebut, suporter melakukan aksi brutal.

Sasaranya adalah warga di pinggir jalan.

Termasuk Ananda, yang meninggal saat menuju perjalanan rumah sakit.

Selain ia, ada korban luka-luka.

Mereka adalah Damar Subyoto, 21 tahun, dan Nur Rahmat, 29 tahun.

Keduanya warga Desa Pare, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung.

Polisi telah melakukan penyelidikan terhadap satu orang yang diduga menusuk Ananda.

"Nama orang yang diamankan, kami belum bisa memberikan namanya, karena masih digunakan untuk penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut," kata Kapolres Temanggung, AKBP Maesa Soegriwo mengutip dari tigapilarnews.com.

Polisi pun masih memburu pelaku.

Dikatakan Kapolres, rombongan yang menyerang warga tersebut diduga suporter yang terpisah dari pengawalan polisi. 

Sobat, mari kita doakan..

Semoga almarhum kusnul khotimah, amal ibadahnya diterima. Keluarganya diberi kesabaran dan ketabahan...


Setiap yang bernyawa pasti akan mati. 


Waktu dan tempat, serta penyebab kematian adalah rahasia Tuhan. (nyimawar)