nyimawar.blogspot.com - TSUNAMI tetap mengancam.
Ancaman itu dilayangkan untuk kawasan pantai selatan di Pulau Jawa.
Sebab, kata Dr Surono, di kawasan tersebut merupakan pertemuan antara dua lempeng.
Yakni Australia dan Eurasia.
Dampaknya, di selatan Jawa bisa menghasilkan gempa-gempa besar.
Yang berpotensi menghasilkan tsunami.
Lalu bagaimana dengan keberadaan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA)?
Apakah aman?
Mengingat letaknya ada di Kulon Progo yang masuk kawasan pantai tersebut.
Dr Surono atau Mbah Rono, yang menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Kebencanaan Kemeterian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyakini bandara tersebut sudah dirancang dengan benar.
"Mudah-mudahan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) juga diperhitungkan terhadap ancaman bahaya itu (tsunami)," katanya sebagaimana diberitakan detik.com (1/8/2017).
Meski terdapat ancaman itu, yang bisa datang sewaktu-waktu, bukan berarti tidak boleh dibangun bandara.
Catatannya, asal disertai rekayasa teknologi.
Dengan harapan, tahan bila diterjang gempa dan tsunami.
"Selanjutnya yang penting masyarakat harus menyiapkan diri....
....asal masyarakatnya dilatih dan siap, serta bangunannya didesain tahan gempa," paparnya.
Gantikan Bandara Adi Sutjipto
Sebagaimana ditulis di jogja.co, kehadiran Bandara NYIA akan menggantikan Bandara Adi Sutjipto di Yogyakarta.
Hal ini karena bandara tersebut sudah padat.
Idealnya bisa menampung 1,2 juta orang pertahun.
Tapi, pada praktiknya 7,2 orang pertahun.
Banyak sekali selesihnya.
Bandara Adi Sutjipto akan dikembalikan kepada Angkatan Udara untuk kepentingan militer.
Bandara Nyia, diperkirakan akan selesai dibangun pada tahun 2020.
Landasan pesawat bandara berkelas dunia ini termasuk panjang.
Panjangnya mencapai 3.600 meter atau 3,6 kilometer.
Peletakan batu pertama telah dilakukan Presiden RI Joko Widodo pada 27 Januari 2017.
Pembangunannya di atas lahan seluas 587 hektar dengan investasi Rp 9,3 triliun.
Di sekitar bandara juga akan dibangun fasilitas lengkap dengan jarak radius 5 km.
Konsep yang dipakai aerocity.
Bangunan itu seperti sekolah, kampus, rumah sakit, logistic park hingga argovillage.
Sebagaimana melansir dari okezone, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X berharap dengan adanya bandara itu menjadi perkembangan peradaban baru di DIY.
"Bandara akan membuka transaksi perdagangan, wisata, dan investasi menuju peradaban baru ke-21 yang diawali dari Kulonprogo," kata Sultan.
"Bandara harus jadi katalisator dan akselerator ekonomi," harapnya.
Semoga dengan adanya Bandara NYIA membawa kemajuan bagi Indonesia, baik dari sisi ekonomi, pariwisata hingga transportasi. Amin
(nyimawar)
Ancaman itu dilayangkan untuk kawasan pantai selatan di Pulau Jawa.
Sebab, kata Dr Surono, di kawasan tersebut merupakan pertemuan antara dua lempeng.
Yakni Australia dan Eurasia.
Dampaknya, di selatan Jawa bisa menghasilkan gempa-gempa besar.
Yang berpotensi menghasilkan tsunami.
Lalu bagaimana dengan keberadaan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA)?
Apakah aman?
Mengingat letaknya ada di Kulon Progo yang masuk kawasan pantai tersebut.
Dr Surono atau Mbah Rono, yang menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Kebencanaan Kemeterian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyakini bandara tersebut sudah dirancang dengan benar.
"Mudah-mudahan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) juga diperhitungkan terhadap ancaman bahaya itu (tsunami)," katanya sebagaimana diberitakan detik.com (1/8/2017).
Meski terdapat ancaman itu, yang bisa datang sewaktu-waktu, bukan berarti tidak boleh dibangun bandara.
Catatannya, asal disertai rekayasa teknologi.
Dengan harapan, tahan bila diterjang gempa dan tsunami.
"Selanjutnya yang penting masyarakat harus menyiapkan diri....
....asal masyarakatnya dilatih dan siap, serta bangunannya didesain tahan gempa," paparnya.
Gantikan Bandara Adi Sutjipto
Sebagaimana ditulis di jogja.co, kehadiran Bandara NYIA akan menggantikan Bandara Adi Sutjipto di Yogyakarta.
Hal ini karena bandara tersebut sudah padat.
Idealnya bisa menampung 1,2 juta orang pertahun.
Tapi, pada praktiknya 7,2 orang pertahun.
Banyak sekali selesihnya.
Bandara Adi Sutjipto akan dikembalikan kepada Angkatan Udara untuk kepentingan militer.
Bandara Nyia, diperkirakan akan selesai dibangun pada tahun 2020.
Landasan pesawat bandara berkelas dunia ini termasuk panjang.
![]() |
Ilustrasi |
Peletakan batu pertama telah dilakukan Presiden RI Joko Widodo pada 27 Januari 2017.
Pembangunannya di atas lahan seluas 587 hektar dengan investasi Rp 9,3 triliun.
Di sekitar bandara juga akan dibangun fasilitas lengkap dengan jarak radius 5 km.
Konsep yang dipakai aerocity.
Bangunan itu seperti sekolah, kampus, rumah sakit, logistic park hingga argovillage.
Sebagaimana melansir dari okezone, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X berharap dengan adanya bandara itu menjadi perkembangan peradaban baru di DIY.
"Bandara akan membuka transaksi perdagangan, wisata, dan investasi menuju peradaban baru ke-21 yang diawali dari Kulonprogo," kata Sultan.
"Bandara harus jadi katalisator dan akselerator ekonomi," harapnya.
Sobat, meski dalam ancaman tsunami, semoga kedepan tidak ada lagi tsunami di negeri ini ataupun di belahan negara lain.
Semoga dengan adanya Bandara NYIA membawa kemajuan bagi Indonesia, baik dari sisi ekonomi, pariwisata hingga transportasi. Amin
(nyimawar)