njogosehat.blogspot.com - SOBAT suka minum-minuman manis?
Sebaiknya mulai sekarang agak dikurangi.
Sebab, dengan meminum manis bergula, manis buatan, manis olahan secara berlebihan akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh kita.
Diantaranya seperti kerusakan gigi,
serangan jantung,
diabetes tipe 2,
menambah berat badan,
hingga kanker.
Sobat...
Dampak lainnya, melansir dari Zeenews kebanyakan minuman manis akan mempengarui otak yang tentunya berdampak pada pola pikir.
Hal itu sebagaimana dipulikasikan di jurnal Alzheimer's and Dementia.
Sobat...
Untuk studi pertama yang dipublikasikan di jurnal, para peneliti melakukan pemeriksaan terhadap 4.000 orang.
Para periset melihat orang-orang yang mengonsumsi lebih minuman manis setiap hari dari jenis soda, jus buah, minuman ringan lainnya, berdampak pada otak manusia.
Dari penelitian itu, mereka menemukan adanya:
1. Tanda-tanda penuaan otak yang dipercepat
2. Volume otak keseluruhan yang lebih kecil
3. Memori episodik yang lebih buruk
"Namun sedikit yang diketahui tentang efek jangka panjangnya pada otak manusia. Sepertinya tidak ada banyak keuntungan dari minuman bergula," kata penulis senior dalam jurnal tersebut, Seshadri.
Melansir dari The Huffingtos Post, gula berpengaruh terhadap otak, karena dapat mempercepat proses penuaan sel otak.
Maka dengan mengonsumsi banyak gula, sel-sel otak cenderung akan mengalami penurunan fungsi lebih cepat.
Soal berapa jumlah konsumsi gula yang berlebih, dalam penelitian itu tidak disebutkan secara rinci.
Tetapi berdasarkan American Heart Association (AHA), bagi orang yang tidak obesitas, jumlah maksimum dari gula olahan yang sebaiknya dikonsumsi dalam satu hari untuk pria 150 kalori per hari atau sekitar 37,5 gram atau 9 sendok teh.
Untuk wanita 100 kalori per hari atau 25 gram atau 6 sendok teh.
Mengancam Nyawa Manusia
Dilansir dari kompas.com, gula juga membunuh diam-diam. Konsumsi fruktusa berlebihan berhubungan dengan peningkatan risiko kondisi resistensi leptin.
Sobat...
Leptin merupakan hormon yang memberitahu otak jika perut sudah kenyang.
Jika mengalami resistensi leptin, maka otak tidak akan merasa terpuaskan mesti perut sebenarnya sudah kenyang.
Akibatnya, tidak bisa menghentikan keinginan untuk makan.
Dalam jangka panjang hal ini tentu akan menyebabkan obesitas atau kegemukan.
Yang lebih mengerikan, obesitas dapat membahayakan nyawa, kematian.
Beberapa contoh komplikasi yang cukup serius yang timbul dari kegemukan atau obesitas diantaranya stroke, penyakit jantung koroner, diabetes tipe 2, kanker usus, kanker payudara.
Sebuah studi tahun 2013, memperkirakan ada 180.000 kematian di seluruh dunia yang diakibatkan dari konsumsi minuman manis.
Jumlahnya banyak kan sobat...
Para peneliti menyimpulkan kematian mungkin dikarenakan hubungan minuman manis dengan risiko seperi diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
Karena minuman manis, orang berisiko terkena diabetes, terutama diabetes tipe 2.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Harvard School of Publik Healt bekerjasama dengan Women's Hospital tahun 2010, orang yang mengonsumsi minuman manis 1 sampai 2 gelas sehari berisiko 26 persen terkena diabetes tipe 2.
Sedangkan untuk serangan jantung,
Dalam studi yang dilakukan di Harvard terhadap 40.000 peserta selama dua dekade menemukan, pria yang minum rata-rata satu kaleng minuman manis per hari memiliki risiko 20 persen lebih tinggi terkena serangan jantung dibanding pria yang minum minuman manis.
Untuk kanker, gula merupakan nutrisi yang baik bagi sel kanker untuk berkembang.
Lebih Baik Konsumsi Air Putih
Memang minuman manis tetap ada gunanya bagi tubuh.
Karena akan menambah energi. Tapi mengonsumsinya jangan berlebihan ya sobat.
Peneliti dari Virgina Tech University, Kiyah J Duffey, mengganti minuman sarat gula dengan air putih secara signifikan dapat membantu mengurangi berat badan serta meningkatkan kesehatan tubuh.
Minum air putih yang diajurkan dalam sehari setidaknya 2 liter atau 8 gelas standar 250 cc air.
Untuk mengurangi obesitas dapat dilakukan dengan menerapkan pola makan sehat, seperti mengonsumsi makanan rendah gula dan lemak, serta berolahraga secara teratur.
Sebaiknya mulai sekarang agak dikurangi.
Sebab, dengan meminum manis bergula, manis buatan, manis olahan secara berlebihan akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh kita.
Diantaranya seperti kerusakan gigi,
serangan jantung,
diabetes tipe 2,
menambah berat badan,
hingga kanker.
Sobat...
Dampak lainnya, melansir dari Zeenews kebanyakan minuman manis akan mempengarui otak yang tentunya berdampak pada pola pikir.
![]() |
Minum es lemon tea. (foto: int) |
Sobat...
Untuk studi pertama yang dipublikasikan di jurnal, para peneliti melakukan pemeriksaan terhadap 4.000 orang.
Para periset melihat orang-orang yang mengonsumsi lebih minuman manis setiap hari dari jenis soda, jus buah, minuman ringan lainnya, berdampak pada otak manusia.
Dari penelitian itu, mereka menemukan adanya:
1. Tanda-tanda penuaan otak yang dipercepat
2. Volume otak keseluruhan yang lebih kecil
3. Memori episodik yang lebih buruk
"Namun sedikit yang diketahui tentang efek jangka panjangnya pada otak manusia. Sepertinya tidak ada banyak keuntungan dari minuman bergula," kata penulis senior dalam jurnal tersebut, Seshadri.
Melansir dari The Huffingtos Post, gula berpengaruh terhadap otak, karena dapat mempercepat proses penuaan sel otak.
Maka dengan mengonsumsi banyak gula, sel-sel otak cenderung akan mengalami penurunan fungsi lebih cepat.
Soal berapa jumlah konsumsi gula yang berlebih, dalam penelitian itu tidak disebutkan secara rinci.
Tetapi berdasarkan American Heart Association (AHA), bagi orang yang tidak obesitas, jumlah maksimum dari gula olahan yang sebaiknya dikonsumsi dalam satu hari untuk pria 150 kalori per hari atau sekitar 37,5 gram atau 9 sendok teh.
Untuk wanita 100 kalori per hari atau 25 gram atau 6 sendok teh.
Mengancam Nyawa Manusia
Dilansir dari kompas.com, gula juga membunuh diam-diam. Konsumsi fruktusa berlebihan berhubungan dengan peningkatan risiko kondisi resistensi leptin.
Sobat...
Leptin merupakan hormon yang memberitahu otak jika perut sudah kenyang.
Jika mengalami resistensi leptin, maka otak tidak akan merasa terpuaskan mesti perut sebenarnya sudah kenyang.
Akibatnya, tidak bisa menghentikan keinginan untuk makan.
Dalam jangka panjang hal ini tentu akan menyebabkan obesitas atau kegemukan.
Yang lebih mengerikan, obesitas dapat membahayakan nyawa, kematian.
Beberapa contoh komplikasi yang cukup serius yang timbul dari kegemukan atau obesitas diantaranya stroke, penyakit jantung koroner, diabetes tipe 2, kanker usus, kanker payudara.
Sebuah studi tahun 2013, memperkirakan ada 180.000 kematian di seluruh dunia yang diakibatkan dari konsumsi minuman manis.
Jumlahnya banyak kan sobat...
Para peneliti menyimpulkan kematian mungkin dikarenakan hubungan minuman manis dengan risiko seperi diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
Karena minuman manis, orang berisiko terkena diabetes, terutama diabetes tipe 2.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Harvard School of Publik Healt bekerjasama dengan Women's Hospital tahun 2010, orang yang mengonsumsi minuman manis 1 sampai 2 gelas sehari berisiko 26 persen terkena diabetes tipe 2.
Sedangkan untuk serangan jantung,
Dalam studi yang dilakukan di Harvard terhadap 40.000 peserta selama dua dekade menemukan, pria yang minum rata-rata satu kaleng minuman manis per hari memiliki risiko 20 persen lebih tinggi terkena serangan jantung dibanding pria yang minum minuman manis.
Untuk kanker, gula merupakan nutrisi yang baik bagi sel kanker untuk berkembang.
Lebih Baik Konsumsi Air Putih
Memang minuman manis tetap ada gunanya bagi tubuh.
Karena akan menambah energi. Tapi mengonsumsinya jangan berlebihan ya sobat.
Peneliti dari Virgina Tech University, Kiyah J Duffey, mengganti minuman sarat gula dengan air putih secara signifikan dapat membantu mengurangi berat badan serta meningkatkan kesehatan tubuh.
Minum air putih yang diajurkan dalam sehari setidaknya 2 liter atau 8 gelas standar 250 cc air.
Untuk mengurangi obesitas dapat dilakukan dengan menerapkan pola makan sehat, seperti mengonsumsi makanan rendah gula dan lemak, serta berolahraga secara teratur.
- Semoga bermanfaat. (ns)