Minggu, 30 Juli 2017

Begini Kondisi Tubuh Anak Wonosobo Pas Rambut Gimbal Muncul, Mintanya Aneh

Begini Kondisi Tubuh Anak Wonosobo Pas Rambut Gimbal Muncul, Mintanya Aneh

nyimawar.blogspot.com - MINTANYA anak-anak ini aneh.

Sulit ditebak.

Entah itu jumlahnya, atau apa yang diminta.

Kadang normal layaknya seperti usia anak-anak, seperti mainan.

Kadang diluar kewajaran.

Ada yang sampai minta kalung emas hingga binatang sapi.

Ada juga yang mintanya sepele, seperti minta baju.

Ada juga yang remeh temeh, minta naik bus.

Bagi Naili Zahra, bocah berusia 6 tahun, pada ruwatan pemotongan rambut gimbal 2017 di Telaga Menjer, Wonosobo, Jawa Tengah, permintaanya 28 buah jeruk dan boneka barbie.
Ilustrasi
Semua permintaan-permintaan itu harus dipenuhi oleh orang tuanya sebagai prasyarat ritual. 

Kalau tidak dipenuhi, diyakini rambut gimbalnya tetap akan tumbuh.

"Dan saat dewasa nanti menjadi anak berguna," kata Slamet, ayah Naili, sebagaimana diberitakan liputan6.com (29/7/2017).

Kemunculan rambut pada diri bocah mungil ini sejak usia 4,5 tahun.

Sang ayah tak mengira, sakit yang dideritanya, membuat tumbuhnya rambut gimbal.

Kala itu, putrinya demam.

Juga mengalami gangguan fisik.

Berbicara seperti ngelantur dan kesurupan.

Tak lama, yang tadinya rambutnya lurus berubah jadi menggumpal.

Sang ayah panik.

Lalu dibawa ke dokter.

Naili "divonis" hanya demam biasa.

Lantas Slamet tanya ke dokter, tentang penyebab tumbuhnya rambut itu.

Dokter tak mampu menjawab.

Lain dengan Sulis, usia 6,5 tahun.

Ia minta kambing betina dan tablet.

Sedangkan Nur Ammyyatun minta jajan di warung tetangga.

Yusuf Tristan Alfaro, putri dari Mulyandari asal Sukoharjo, Wonosobo meminta seekor burung lovebird.

Ayu Gilar malah meminta sepeda dan boneka beruang.

Sementara dalam prosesi ruwatan di tahun 2016, Silvi, yang saat itu berusia 3 tahun meminta kalung emas.

Zifara meminta lima buah durian dan uang berlembar merah.

Saat rambut gimbal tumbuh, kondisi tubuhnya panas, demam beberapa saat.

Dari kepercayaan masyarakat di Wonosobo, permintaan anak berambut gimbal bukan semata permintaan anak.

Mereka percaya, rambut itu adalah titisan dari Kyai Kolodete, salah satu pendiri Wonosobo.

"Ceritanya, dulu Kyai Kolodete berambut gimbal. Saat menjalankan tugasnya merasa ribet. Kemudian dititipkan kepada anak yang disayanginya hingga saat ini," kata sesepuh adat Desa Maron, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo, Sarno Kusnandar sebagaimana diberitakan detik.com (29/9/2017).

Ruwat rambut gimbal dilakukan tiap tahun, pada gelaran Festival Dieng Culture Festival di Banjarnegara.

Tahun 2017, digelar 4-6 Agustus di kompleks Candi Arjuna. (nyimawar)

Jumat, 28 Juli 2017

Ini Rahasia Para Tukang Becak untuk Bisa Berhaji

Ini Rahasia Para Tukang Becak untuk Bisa Berhaji

nyimawar.blogspot.com - IKHTIAR, menabung dan berdoa menjadi tiga kata kunci mbah Maksum yang tahun ini naik haji.

Usianya 79 tahun.

Ia adalah tukang becak.
Ilustrasi
Yang mulai mengayuh membawa penumpah di tahun 1996.

Warga Bangkalan, Madura ini tiap hari menyisihkan Rp 20 ribu untuk ditabung.

Ia tidak teringat kapan waktu mulai mengumpulkan uang itu.

Yang jelas sudah lama sekali.

Itu tidak lain untuk berhaji.

Dari uang sejumlah tersebut, bila telah mencapai Rp 500 ribu maka baru ditabung di bank.

Baru sudah dapat Rp 20 juta, ia buka rekening haji.

"Rukun iman ada enam. Nomor satu, percaya pada Allah. Saya percaya jika Allah menghendaki, semua pasti akan terjadi. Jadi saya ikhtiar, menabung dan berdoa," akunya sebagaimana diberitakan tribunnews.com (27/7/2017).

Pria yang berpenampilan sederhana itu, selalu berdoa meminta rezeki halal yang banyak.

Waktu setiap ada kesempatan beribadah, termasuk usai salat lima waktu.

Ia pun saat di Mekkah nanti tidak mempersiapkan doa khusus.

Intinya doa "sapu jaga".

Minta keselamatan di dunia dan akhirat.

Dari keterangan tetangganya, mbah Maksum suka beramal.

"Misalnya ada perbaikan mushala beliau ikut nyumbang semen," kata Indah, 47 tahun.

Dan juga rajin beribadah.

Ia kerap kali menjadi imam salat di Mushala Al Firdaus, di kampungnya.

Selain mbah Maksum, Ngadiman, si tukang becak yang mangkal di depan Pasar Cawas, Klaten, Jawa Tengah.

Kegigihan pria berusia 63 tahun ini membawa hasil.

Hasil untuk menunaikan ibadah, menjalankan rukun Islam kelima.

Ia berprinsip, bahwa harta di dunia tidak dibawa mati.

Dia baru bisa naik haji setelah menabung antara 6 - 7 tahun hasil mengayuh becak.

"Alhamdulillah saya dapat panggilan Allah (berhaji)," aku Ngadiman sebagaimana diberitakan liputan6.com (26/7/2017).

Ngadiman akan didampingi istrinya, Laminem, yang berprofesi sebagai buruh.

Sepasang suami istri ini akan berangkat pada kloter 33 pada 6 Agustus 2017 melalui embarkasi Boyolali, Jawa Tengah.

Adalagi Nono Siswanto, warga Tasikmalaya, Jawa Barat.

Penghasilannya Rp50 ribu per hari hasil mengayuh becak.

Dari perlahan-perlahan, ia mampu mengumpulkan Rp14 juta selama enam tahun.

Uang ini yang dikumpulkan untuk mendaftar haji bersama istrinya.

Nano berpesan, siapa yang ingin naik haji tidak hanya cukup niat saja.

Melainkan harus disertai dengan usaha serta ikhtiar yang kuat disertai doa kepada yang maha kuasa. (nyimawar)
Usia Penjual Dekati 1 Abad, Dagangan Bendera Diborong Rp 12 Juta

Usia Penjual Dekati 1 Abad, Dagangan Bendera Diborong Rp 12 Juta

nyimawar.blogspot.com - WAJAH pasangan suami istri, usia kakek nenek, lanjut usia ini sumringah.

Usianya hampir mendekati satu abad untuk sang kakek.

Dia bernama Salimin, usia 94 tahun.

Istrinya Ocih, 70 tahun.

Keduanya warga Leles, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Mereka sementara harus hijrah ratusan kilometer ke Jalan Surapati, Bandung, Jawa Barat.

Mereka memanfaatkan "momentum" jelang HUT ke-72 Kemerdekaan RI.

Dengan berjualan bendera Merah Putih, termasuk "umbul-umbul" merah putih untuk momen 17 Agustus 2017.
Ilustrasi
Alhamdullilah dagangannya cepat laku.
Tanpa disangka ada yang memborong.

Terima puluhan juta, bendera dan lainnya habis.

"Alhamdullilah ini rejeki Emak sama Abah dari Allah. Hatur nuwun (terima kasih)," aku Ocih sambil mengusap wajahnya sebagaimana diberitakan detik.com (28/7/2017).

Yang memborong itu adalah Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi.

Alasannya, karena merasa kasihan terhadap mereka.

Sudah tua tapi masih bekerja.

Kasihan capek.

Jadi diborong semua, biar mereka bisa istirahat.

Kepala daerah itu dalam memborong bendera mengutus stafnya.

"Tadi Pak Bupati menugasi saya untuk menemui Pak Salimin dan Bu Ocih. Pak Bupati pun memborong semua bendera yang dijual kedua lansia itu, totalnya Rp 12 juta-an," kata Laman, utusan Bupati sebagaimana diberitakan di tribunjabar.com.

Adanya aksi borong bendera itu diharapkan membuat dua lansia bisa pulang dan hidup tenang di kampung halamannya.

Orang nomor satu di Purwakarta itu ingin agar keduanya dengan uang itu bisa beternak.

Untuk dibelikan kambing.

Kalau kambingnya beranak pinak, bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Selain mereka, ada nenek usia senja yang berjualan bendera.

Dia adalah nenek Ponikem, berusia 77 tahun, yang berjualan bendera di Jalan Mayjen Suryotomo, Yogyakarta pada tahun 2015.

Dengan kakinya sedikit pincang, sisa kecelakaan motor pada 2012.

"Saya ndak mau ngerepoti anak-anak saya, cucu-cucu saya, cicit-ciciy saya. Saya masih bisa hidup sendiri," katanya saat itu sebagaimana diberitakan tribunnews.com (15/8/2015).

Meski berjualan, ia tidak lupa untuk menjalankan kewajibannya sebagai umat Islam.

Warga asal Wonosari, Gunung Kidul yang sempat berpindah ke Jalan Ledok, Ratmakan, Yogyakatya juga membuka kios rokok.

Untuk jualan bendera dimulai pukul 8 pagi sampai magrib. Setelah itu, ia salat magrib dan isyak.

Bukan istirahat yang ia pilih.

Tapi berjualan rokok sampai pukul 02.00 dini hari.

Ia berjualan bendera sudah sejak tahun 1986.

"Saya minta kesehatan dan kekuatan saja sama Gusti Allah, kalau tidak sehat dan tidak kuat, saya ndak bisa cari makan dan dak bisa ngasih ke cicit-cicit saya kalau main ke rumah," tuturnya.

Suami Ponikem memang sudah meninggal tahun 2009. Ia pilih bersendiri. (nyimawar)

Rabu, 26 Juli 2017

Tutup Aneh, Apakah Itu Aqua Palsu? Bila Sobat Menemui, Hubungi Aqua Menyapa [Gratis]

Tutup Aneh, Apakah Itu Aqua Palsu? Bila Sobat Menemui, Hubungi Aqua Menyapa [Gratis]

nyimawar.blogspot.com - SEBUAH video berdurasi 1 menit 41 detik beredar luas melalui pesan berantai Whatsaap atau WA.

Entah itu secara pribadi ataupun lewat grup.

Saya juga menerimanya lewat WA.

Dalam video yang ada suara perempuan dan laki-lakinya, dengan tempat seperti di sebuah perkantoran itu juga beredar di Facebook dan media sosial lainnya.


"Iya saya lihat videonya di FB, katanya yang bisa dibuka di lapisan bagian atasnya itu palsu," aku Muhammad, pengguna FB, asal Slawi, Jawa Tengah.

Ukuran Aqua yang dibuka itu adalah 330 mililiter (ml).

Dalam video yang menjadi perhatian para selancar "di dunia maya" itu dibuka tanpa harus diputar.

Tetapi dicongkel di bagian atasnya.

Dicongkel pakai kuku pun bisa.

Tutupnya "aneh" bukan, tidak seperti pada lazimnya.


Apakah itu Aqua Palsu? Tunggu hasil investigasi dari pihak Aqua.

Melansir dari 
kompas.com, Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin mengaku pihaknya akan melakukan penelusuran, baik secara internal maupun di pasar.

Dikatakan, air mineral Aqua telah melewati uji klinis di laboratorium.

Dan sudah memenui syarat ketentuan SNI (Standard Nasional Indonesia, baik secara sisi kemasan maupun isinya.

"Sesuai dengan komitmen kami untuk menjaga kualitas produk, konsumen yang menemukan produk botol Aqua 330 ml dengan kondisi tutup tidak standar tersebut dapat menukar produknya ke rempat pembelian semula, tanpa harus tambah biaya," jelasnya.

Mengutip dari 
kumparan.com, pihak Aqua menghimbau kepada siapa saja yang mendapatkan botol tak wajar untuk tidak mengonsumsi air mineral di dalamnya.

"Jangan diminum, jangan dibuang, atau dikembalikan ke penjual, mohon disimpan dahulu, lalu segera hubungi Aqua Menyapa," kata petugas layanan Aqua Menyapa, Indra.

Dia mengaku mendapat keluhan seperti itu.

Bagi konsumen info lebih lanjut bisa hubungi Aqua Menyapa 08001588888, gratis. (nyimawar)

Selasa, 25 Juli 2017

Karena Hal Sepele, Pemandu Lagu Karaoke Tewas di Tangan Satpam, Mobil Dirampas

Karena Hal Sepele, Pemandu Lagu Karaoke Tewas di Tangan Satpam, Mobil Dirampas

nyimawar.blogspot.com - CINDY masih berbalut sehelai handuk.

Perempuan berparas cantik itu merupakan pemandu lagu karaoke.
Ilustrasi
Ia menempati di perumahan mewah kelas mahal.

Di Perumahan Meadow, Green, Jalan Bougenville Permai V11, Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Ia kaya, belum juga menikah.

Usianya 23 tahun.

Tiba-tiba datang seorang laki-laki di rumah yang ditempatinya.

Dia bergegas mendorong tubuh Cindy ke sofa "empuk".

Laki-laki itu mencekik leher korban lengkap dengan kedua tangannya.

Lamanya sekitar 10 menit.

"Tolong Pak, Tolong Pak," pinta Cindy sambil berusaha melepaskan tangan laki-laki itu.

Mulut Cindy ditutup.

Dibekap pakai bantal di sofa.

Cindy kehilangan nafas.

Ia meninggal dunia.

Laki-laki itu lalu masuk ke dalam kamar.

Harta benda Cindy digeladah.

Termasuk membawa kabur mobil Honda.

Merknya CRV berwarna putih, bernopol B 2303 AYA.

Surat, dompet serta HP milik Cindy dirampas.

Semua dibawa kabur.

"Pelaku langsung kabur membawa Honda CRV putih milik korban," kata Kapolres Kabupaten Bekasi, Kombespol Asep Adi Saputra, Senin 24 Juli 2017, sebagaimana dilansir dari liputan6.com.

Tersangka pembunuhnya tidak lain adalah laki-laki berinisial DP, seorang Komandan Regu Satuan Pengamanan di perumahan itu.

Apa sebabnya?

Ia nekat menghabisi nyawa Cindy karena merasa tidak diperlakukan dengan sopan dan dicaci maki.

DP bersama rekan kerjanya dikatakan sombong oleh Cindy.

"Baru jadi security aja sudah sombong," 

Dari pengakuan DP, wanita asal Indramayu tersebut melontarkan kata-kata itu, sebab Barrier Gate atau palang parkir otomatis di pos satpam diketahui sering rusak.

Merasa tak terima, DP mencari tempat tinggal Cindy.

Tujuannya untuk mengingatkan agar Cindy berlaku sopan.

Tapi apa yang terjadi, nyawa melayang.

Cindy diketahui sudah meninggal oleh kekasihnya saat ke rumahnya, Jumat, 21 Juli 2017 sore.

Kekasihnya warga kebangsaan Jepang, Negeri Matahari.

Namanya Daichi.

Atas adanya laporan pembunuhan, polisi melakukan penyelidikan.

DP berhasil ditemukan di rumahnya, selang dua hari setelah kejadian.

DP melawan, DP dilumpuhkan.

Atas perbuatannya, DP dikenakan pasal 365 ayat 3 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara. (nyimawar)
Menyedihkan, Istri Hamil Tua, Suami Meninggal Tertusuk hingga Tubuh Depan

Menyedihkan, Istri Hamil Tua, Suami Meninggal Tertusuk hingga Tubuh Depan

nyimawar.blogspot.com
ARIFIN, 51 tahun, seakan tak percaya kalau keponakannya, Nur Ananda, 21 tahun, meninggal dunia dengan cara tragis tertusuk oknum suporter bola.

Ia tak kuasa menahan kepedihan hati.

Apalagi, Ananda punya istri yang hamil sudah tujuh bulan.
Ilustrasi
Istrinya bernama Lasmini, 20 tahun.

Saat tertusuk, Ananda yang merupakan warga Dusun Harjosari, Desa Madyocondro, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah saat proses mencari nafkah buat keluarganya.

Sudah Takdir Tuhan...

Saat melawati jalan Temanggung-Magelang, Jawa Tengah, tepatnya di Bengkal, Kranggan, Temanggung ia bertemu dengan sekelompok suporter bola pada Minggu, 23 Juli 2017, dini hari sekitar pukul 02.45 WIB.

Ia tiba-tiba ditusuk dengan senjata tajam dari arah belakang.

Ia terkena tusukan di tulang rusuk sebelah kiri.

Ngerinya tusukan itu sampai tembus sampai depan.

Kejam sekali ya sobat...

Dari pengakuan Arifin, Ananda sama sekali bukan menjadi penggemar klub sepak bola mana pun, di Magelang pun tidak.

"Atribut klub sepakbola pun dia tidak punya. Ananda bukan anggota suporter klub sepakbola manapun," tegasnya mengutip dari tribunnews.com.

Ananda Bekerja Mengepak Sayuran

Sobat, pekerjaan Ananda tak neko-neko.

Ia bekerja di sebuah perusahaan distributor cabai dan sayuran di Temanggung.

Ia bertugas mengepak.

Sekaligus mengirim ke beberapa daerah di wilayah Jawa Tengan dan Jogjakarta.

Ananda memang pekerja malam.

Tiap harinya ia berangkat habis waktu Isyak.

Suporter Pulang dari Banyumas

Suporter tersebut baru saja pulang dari Banyumas mendukung tim kesayangannya.

Tiba-tiba saat melawati daerah Kranggan tersebut, suporter melakukan aksi brutal.

Sasaranya adalah warga di pinggir jalan.

Termasuk Ananda, yang meninggal saat menuju perjalanan rumah sakit.

Selain ia, ada korban luka-luka.

Mereka adalah Damar Subyoto, 21 tahun, dan Nur Rahmat, 29 tahun.

Keduanya warga Desa Pare, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung.

Polisi telah melakukan penyelidikan terhadap satu orang yang diduga menusuk Ananda.

"Nama orang yang diamankan, kami belum bisa memberikan namanya, karena masih digunakan untuk penyelidikan dan pengembangan lebih lanjut," kata Kapolres Temanggung, AKBP Maesa Soegriwo mengutip dari tigapilarnews.com.

Polisi pun masih memburu pelaku.

Dikatakan Kapolres, rombongan yang menyerang warga tersebut diduga suporter yang terpisah dari pengawalan polisi. 

Sobat, mari kita doakan..

Semoga almarhum kusnul khotimah, amal ibadahnya diterima. Keluarganya diberi kesabaran dan ketabahan...


Setiap yang bernyawa pasti akan mati. 


Waktu dan tempat, serta penyebab kematian adalah rahasia Tuhan. (nyimawar)